Friday, May 1, 2009

PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN SELANG DADA

INDIKASI :

* Pneumotoraks <20%>
* Pneumotoraks >20%
* Hematotoraks
* Hematopneumotoraks
* Empyema toraks
* Fluidotoraks yang tak bisa diatasi dengan pungsi

KEGUNAAN

Terapi : drenase cairan rongga pleura.
Pemantauan : untuk mengetahui ada/tidaknya tindakan lebih lanjut (torakotomi).

MACAM :

Sistem 1 botol
Sistem 2 botol
Sistem 3 botol

dengan/tanpa Continuous suction

Teknik Pemasangan
Persiapan
Duk steril
Alkohol dan betadin
Lidocaine 2%
Jarum suntik + spetnya
Benang silk no 1 + jarum
Klem toraks (Rumel)
Gunting
Needle holder
Forceps jaringan
Pisau operasi no 15
Slang dada (dren toraks)
Sarung tangan
Persetujuan operasi

Teknik Pemasangan :
Pada spatium inter costal IV / V di Linea axillaris anterior.
Disinfeksi medan operasi dengan alkohol dan betadin.
Tutup dengan duk steril.
Dilakukan lokal anestesi.
Insisi kulit di atas costa V atau VI di l. axillaris anterior.
Melalui insisi, dinding toraks ditembus dengan klem dengan cara menyusuri margo superior costa sampai ke cavum pleura.
Dren toraks dipasang dan dilakukan fiksasi dengan jahitan matras yang telah disiapkan.
Tutup luka operasi dengan kasa steril.
Dren toraks dihubungkan dengan botol WSD, memakai slang transparan.

Operasi selesai.

Perawatan WSD :
Posisi pasien ½ duduk (+ 300)
Letakkan botol WSD pada posisi yang mudah diamati.
Letak slang WSD dibuat rapi dan jangan menyilang badan. Slang harus bersih dari kotoran/debris.
Ujung slang harus terendam dalam air (sistem 1 botol).

Fungsi WSD baik bila:
Sistem 1 botol: adanya undulasi di slang WSD yg sesuai dengan gerak pernafasan.
Sistem continuous suction : ada gelembung2 udara pada botol kontrol tekanan.
Awasi produksi dren setiap jam pada 3 jam pertama, setelah itu tiap 24 jam dan harus dicatat dan cairan dibuang, serta botol WSD dicuci dengan savlon

Kapan WSD dicabut ?
Tergantung
Indikasi Pemasangan

HEMATOTORAKS :
Produksi dren 100 cc/24 jam dan warna cairan serohemoragis.
Paru mengembang penuh baik klinis maupun radiologis.

PNEUMOTORAKS :
Paru mengembang penuh baik secara
klinis maupun radiologis
Slang WSD diklem > 12 jam
Secara klinis/radiologis,
paru tetap mengembang penuh

Cabut
Permasalahan2 yang sering timbul :
Waktu mobilisasi ke tempat lain, mis. Ke ruang foto toraks
Apabila WSD tak berfungsi
Waktu Mobilisasi ke Tempat Lain :
Hematotoraks / empyema toraks:
Dren toraks diklem
Lepaskan sambungan antara dren toraks dan slang WSD.
Ujung dren toraks bungkus dengan kasa steril.
Pneumotoraks Sebaiknya dengan WSD 1 botol.
WSD tak berfungsi :
Cek sambungan2 mungkin ada yang bocor.
Pada sistem continuous suction mungkin tutup botol tidak rapat.

PNEUMOTHORAK

Terjadi karena ada hub. terbuka antara rongga dada & dunia luar.

-->melalui luka didinding dada yang menembuspleura parietalis
-->melalui luka dijalan napas sampai menembus pleura visceralis

Yang dapat mengakibatkan paru kolaps
Waktu inspirasi udara masuk sedang pada ekspirasi udara dlm dada tetap terjadi mekanisme ventil/tension.
Paru makin kolaps
Penanganannya:Segera pungsi pada sic II sering dilanjutkan WSD.

HEMATOTHORAK

Sering dijumpai disini perdarahan berasal dari arteri intercostalis dan jaringan paru
Dirongga dada dapat terkumpul banyak darah tanpa gejala menyolok
Kadang gejala dan tanda yang nampak anemis dan syok hipovolemik

TINDAKAN :
- pasang infus
-transfusi
-pungsi /WSD

TAMPONADE JANTUNG

Tertimbunnya darah pada cavum pericardium.
Gejalanya: Tekanan arteri turun
Peningkatan tekanan vena leher
Bunyi jantung menjauh

TINDAKAN: -ABC

-Pasang infus
-Oksigen
-Pericardiosintesis