Tuesday, January 19, 2010

Patofisiologi stroke

Stroke adalah sebuah kondisi penurunan fungsi dan kemampuan syaraf akibat menurunnya suplai darah ke otak yang disebabkan oleh beberapa faktor,diantaranya : emboli,thrombus,hipertensi,arterioschlerosis,ateroma,hiperlipidemia,diabetes mellitus dan berbagai gangguan sirkulasi darah pada umumnya,pada intinya stroke disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran darah ke otak sehingga oksigen yang diangkut oleh hemoglobin menjadi menurun,sementara oksigen berperan dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi. Akibat dari menurunnya suplai makanan tersebut,sel - sel otak berpotensi mengalami kematian.

Kematian sel - sel otak berpengaruh terhadap penurunan fungsi dan kinerja dari otak itu sendiri,otak memiliki 2 fungsi yaitu sensorik dan motorik,akibat awal atau hal yang sering menjadi tanda awal dari stroke adalah hemiparesis kontralateral (kelumpuhan separuh anggota extremitas atas dan bawah yang bersilangan dengan hemisfer yang terkena). Kelumpuhan separuh ini,ibarat sebuah rumah menyebabkan ketimpangan karena sisi yang kuat harus menopang sisi yang lemah,kesulitan yang muncul pertama kali tentu saja gangguan mobilitas fisik atau ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari.

Ketidakmampuan ini secara psikologis membuat seseorang menjadi tertekan,kecewa,frustasi dengan ketidakmampuannya melakukan aktifitas sehari-hari,akibatnya seorang penderita stroke menjadi sensitive secara emosi. Perilaku mereka menjadi sedikit berubah. Dibutuhkan sebuah kesabaran dan pengertian dalam merawat klien dengan stroke.

Selain kelumpuhan,ada hal -hal lain yang membutuhkan perhatian,dari disartria,disfagia,homonimous hemianopsia,inkontinensia,gangguan berbahasa dll.

Tuesday, January 12, 2010

ASKEP GANGGUAN KELENJAR HIPOFISIS

Hipofisis
  • Terletak di bawah hipotalamus
  • Terdiri dari hipofisis anterior dan hipofisis posterior
  • HIPOFISIS ANTERIOR: memproduksi growth hormone (GH), adreno corticotrophic hormon (ACTH), thyroid stimulating hormone, (TSH), follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), prolaktin, thyrotropin releasing hormone
  • HIPOFISIS POSTERIOR: mengahsilkan anti diuretic hormone (ADH), oksitosisin

KELENJAR HIPOFISIS
  • Merupakan bagian otak terletaj di bawah hipotalamus.
  • Kerja hipofisis dipengaruhi oleh hipotalamus
  • Hipotalamus dan hipofisis dihubungkan oleh sistem portal hipotalamo-hipofisis.
  • Melalui sistem tersebut releasing hormon dari hipotalamus mencapai hipofisis, shg hipofisis mudah melepaskan hormon-hormon.

1. Growth Hormone (GH) atau somatotropin
Sekresi dirangsang oleh growth hormone releasing hormone/GHRH (dari hipotalamus)
GH diperlukan untuk:
  • Pertumbuhan somatik dan mempertahankan ukuran yang telah dicapai.
  • Mengatur sistesis protein dan pembungan nutrien
  • Efek pertumbuhan diperoleh oleh somatomedin yang dikeluarkan oleh GH tsb.

2. Adreno corticotrophic hormone (ACTH)
Pelepasan ACTH dipengaruhi oleh cortricotropin releasing hormone dari hipotalamus
  • Berfungsi merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal
  • Mengatur produksi kortisol

3. Thyroid stimulating hormone (TSH)
  • TSH menyebabkan pelepasan tiroksin dan triyodotironin
  • Pelepasan TSH dipengaruhi oleh thyrotropin releasing hormon (TRH) dari hipotalamus
  • Merangsang pertumbuhan

4. Follicles stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH).
dikenal sbg gonadrotropin.
  • Pada pria FSH merangsang spermatogenesis dan LH merangsang sekresi testosteron oleh sel leydig (sel interstitial testis)
  • Pada wanita FSH merangsang perkembangan folikel dan sekresi estrogen oleh sel-sel folikel. LH merangsang sekresi progesteron oleh korpus luteum.

5. PROLAKTIN
Pelepasannya dipengaruhi oleh prolactin releasing hormon/PRH
Fungsi prolakstin ; Menstimulasi produksi ASI

6. OKSITOSIN
Pelepasan oksitosin dipengaruhi oleh hisapan dan persalinan
Sel targetnya adalah uterus dan payudara
Oksitosin berfungsi meningkatkan kontraksi uterus dan menyebabkan laktasi


7. ANTI DIURETIC HORMONE /VASOPRESIN
Pelepasan ADH dipengaruhi keadaan kurang cairan/dehidrasi
Sel targetnya adalah tubulus dan arteriol.
Efek: meningkatkan TD, meningkatkan absorsi di tubulus distal, menurunkan krja otot saluran GI


ANTERIOR PITUITARI DISORDER
  1. HYPERPITUITARISM
  2. HYPOPITUITARISM
  3. PENEKANAN OLEH TUMOR


HIPERPITUITARISM
Sekresi yang berlebihan satu atau beberapa hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Disebabkan oleh hormon sekresi yang meningkat sebagi akibat dari adanya benigna adenoma
Sindrom hiperpituitari: cusshing’s syndrome, acromegali, amenorrhea, galactorrhea, hipertiroidism, hipergonadism pada laki-laki


Patofisiologi;
Prolaktin dan GH merupakan hormone yang sering terjadi hipersekresi dengan adanya adenoma.
Selanjutnya prolaktin meningkat dalam darah dan terjadi akromegali (akro = akral/ekstremitas, megali = besar).
Akromegali terjadi karena GH bekerja cepat menyebabkan pertumbuhan cepat/gingantism.


Efek sistemik akibat tumor:
  • Produksi GH tidak normal
  • Sekresi susu yang berlebihan (galactorrhea)
  • STIMULASI berlebihan pada beberapa organ target misalnya pada kelenjar tiroid
  • TINDAKAN MEDIS: Reseksi tumor.

Manajemen perawatan pasien operasi
Pengkajian
1. Pengkajian psikososial
- kaji ketakutan, sikap skeptis
- kaji reaksi klien terhadap diagnosis
- kaji harapan terhadap pembedahan
- kaji kebutuhan pendidikan kesehatan
- kaji kebutuhan support

2. Pengkajian Fisik
vital sign
Kaji status neurologi:
  • pupil (kesamaan kiri-kanan terhadap cahaya)
  • Tingkat kesadaran
  • orientasi waktu, temapt, orang dan situasi
  • kesesuaian respons dan stimulus
  • Ketajaman dan lapang pandang


B. Diagnosis, rencana dan implementasi
Kurang pengetahuan.
Klien perlu memahami tentang mekanisme dan implikasi dari tindakan operasi
Tujuan; klien memahami rencana operasi dan hasil operasi:
  • jelaskan proses operasi dan hasil operasi yang diharapkan
  • Gunakan gambar otak untuk menjelaskan proses yang akan dlakukan
  • Jelaskan pentingnya dilakukan pemasangan kateter, intravena dll
  • Jelaskan bahwa pasien akan dipantau TTV selama op
  • siapkan dan ajrkan pasien nafas dalam dan bantu pasien bgm mencatat intak output


2. Risiko injuri b.d komplikasi pasca operasi
Tujuan; injuri tidak terjadi dari proses operasi, tidak terdapat krisis tambahan, intake dan output cairan seimbang, tidak terdpat manifestasi peningkatan TIK, TTV normal,
Implementasi:
  • segera setalah pembedahan kaji manifestasi edema serebral dan peningktan TIK ( TD, nadi, pupil dan perubahan pola nafas)
  • jika terjadi DI karena defisiensi ADH (hitung intake output dengan ketat)
  • kaji dg cermat manifestasi meningitis/kaku kuduk, sakit kepal, iritabilitas, suhu.


implementasi
lakukan oral hygiene dengan lembut : berikan pelembab pada bibir, pasien tidak sikat gigi selama 2 minggu
  • Selama pemasangan NGT, rhinorrhea/ sekresi cairan dari hidung berlebih sbg indikasi ganggua CSS
  • Drainage post nasal
  • Periksa cairan tsb
  • Ada kemungkinan kerusakn tempat pembedahan, mungkinterjadi kerusakan CSS pasien jangan batuk dan bersin
  • Hindari luka dari gerakan tangan klien


3. Risiko tidak efektif penatalaksanaan individu di rumah
  • Tujuan: pasien memahami tentang administrasi pengobatan sendiri yang ditunjukkkan dengan ungkapan pasien kemampuan untuk mengikuti petunjuk medication regimen.
  • tidak terdapat manifestasi hipopituitarism

Implementasi:
  • Pemberian kortison
  • Anjurkan pasien istirahat untuk mengefektifkan kerja untuk menghindari iritasi gastik, konsumsi kortison
  • Anjurkan bersama dengan minum susu, makan, dan pemberian antasid
  • Anjurkan pasien untuk mengenali tanda-tanda gastritis, adanya darah pada stool, dan konstipasi
  • Kemudian laporkan pada perawat


Implementasi
Pada pasien dengan pemberian tiroid dan hormon seks dan ADH untuk merpresi DI
- anjurkan pas


Askep HIPOTIROIDISME

KELENJAR TIROID
  • Berasal dari evaginasi epitel faring (lateral) dari pangkal lidah menuju leher.
  • Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus yang masing-masing dihubungkan dengan oleh ismus.
  • Berat kelenjar 10-20 gram
  • Sel-sel folikel merup tempat sistesis hormon tiroid
  • Hormon tiroid utama adalah tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3)
  • Kerja KELENJAR TIROID dirangsang oleh TSH (TSH dihasilkan oleh hipotalamus anterior)


Fungsi Hormon Tiroid
  • sintesis protein
  • Respirasi sel
  • Pembentukan energi
  • Meningkatkan potensi kerja epinefrin
  • Merangsang perkembangans SSP

Monday, January 11, 2010

PENYAKIT ARTERI CORONER

ATEROSKLEROSIS
Penimbunan abnormal lipid/bahan lemak & jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yg mengakibatkan perubahan struktur, fungsi arteri & penurunan aliran darah ke jantung
karena adanya kelainan metabolisme lipid, koagulasi darah, keadaan biofisika & biokimia dinding arteri

PATOFISIOLOGI
  • Dimulai kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar (ateroma/plak) shg mengganggu absorbsi nutrien oleh sel endotel
  • Endotel pembuluh darah mengalami nekrotik & menjadiu jaringan parut, lumen semakin sempit
  • Lumen yg kecil akan cenderung terbentuk bekuan darah
  • Lumen semakin menyempit, terjadi sumbatan aliran darah ke jantung

ETIOLOGI
  • Pembentukan trombus
  • Konsolidasi trombus karena fibrin
  • Peradarahan ke dalam plak
  • Penimbunan lipid terus menerus

MANIFESTASI KLINIS
  • Nyeri dada
  • Perubahan pola ECG
  • Aneurisma ventrikel
  • Disritmia
  • Kematian mendadak

FAKTOR RESIKO
  • Riwayat kelauarga
  • Peningkatan usia
  • Jenis kelamin
  • Ras
  • Kolesterol darah tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Merokok
  • DM
  • Obesitas
  • Inaktivitas fisik
  • Stress
  • Penggunaan kontrasepsi
  • Kepribadian
  • Geografi